Detil Artikel

Rilis UNICEF: Data Anak-anak Penyandang Disabilitas, sebagai bagian dari tanggap Pademi Corona

Home Detil Artikel

Rilis UNICEF: Data Anak-anak Penyandang Disabilitas, sebagai bagian dari tanggap Pademi Corona

Image

Wabah pademi CORONA (COVID-19) mengganggu tatanan ekonomi dan kehidupan di setiap penjuru dunia. Hampir satu tahun, pademi ini berlangsung sejak mulai terjadi pada bulan maret lalu. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk menahan laju penyebaran virus COVID-19. Dampaknya yang paling dirasakan adalah anak dengan disabilitas dan orang dewasa yang rentan. Bahkan sebelum pandemi melanda, mereka termasuk yang paling tidak beruntung, menghadapi peningkatan paparan pelecehan dan diskriminasi serta berkurangnya akses ke layanan publik. Pada Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember 2020 lalu UNICEF merilis data:

Children with Disabilities: Ensuring their inclusion in COVID-19 response strategies and evidence generation.

Data yang di publish oleh UNICEF ini, menggambarkan kerentanan yang menempatkan anak-anak penyandang disabilitas pada risiko yang lebih tinggi selama pandemi COVID-19. Dalam dokumen ini mengambarkan apa yang terjadi pada layanan untuk anak-anak dan orang dewasa penyandang disabilitas di seluruh dunia dan menyertakan contoh-contoh tentang apa yang telah dilakukan untuk mengatasi gangguan dalam layanan. Bagian ini juga membahas tantangan dalam menghasilkan data inklusif disabilitas selama pandemi.   

Bahkan sebelum pandemi COVID-19 melanda, anak-anak penyandang disabilitas termasuk yang paling tidak beruntung, menghadapi peningkatan paparan pelecehan dan diskriminasi serta berkurangnya akses ke layanan publik di dunia. Memahami kerentanan yang sudah ada sebelumnya dapat membantu mengantisipasi bagaimana pandemi COVID-19 dapat mempertajam ketidakadilan yang ada dan dapat menjelaskan di mana upaya yang ditargetkan mungkin diperlukan.

Bahkan data pra-COVID untuk menyoroti bagaimana anak-anak penyandang disabilitas menghadapi risiko yang lebih besar di tengah pandemi ini. Sumber: UNICEF